FOKUSNEWS, GORONTALO – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, Danial Ibrahim, menegaskan bahwa kemandirian fiskal daerah menjadi tantangan terbesar yang harus segera dijawab pemerintah. Pernyataan itu ia sampaikan dalam orasi ilmiah wisuda Universitas Ichsan Gorontalo Utara di Grand Sumber Ria Ballroom, Selasa (23/9/2025).
Danial menyebut solusi untuk keluar dari ketergantungan fiskal terhadap pemerintah pusat tidak cukup hanya menunggu transfer dana. Menurutnya, pemerintah daerah perlu membangun Smart Government dengan pemanfaatan teknologi digital, transparansi, dan keterlibatan publik.
Dalam orasinya, Danial memaparkan empat strategi kemandirian fiskal daerah. Strategi pertama, intensifikasi dan ekstensifikasi PAD melalui digitalisasi pajak, pemetaan berbasis data, serta pengembangan sektor baru seperti sport tourism, budaya, maritim, hingga ekonomi kreatif.
Strategi kedua, efisiensi belanja daerah dengan memastikan anggaran memberi dampak nyata pada pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar, serta peningkatan kinerja aparatur.
Strategi ketiga, promosi investasi berbasis hilirisasi yang dapat memberikan nilai tambah di daerah. Jagung, perikanan, hingga peternakan disebut perlu dikembangkan dalam bentuk industri olahan, bukan hanya dijual mentah.
Strategi keempat, kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media. Sinergi ini dipandang mampu memperkuat kemandirian fiskal secara berkelanjutan.
Selain itu, Danial menekankan pentingnya peran alumni sebagai aktor perubahan. Ia menyebut alumni dapat berperan sebagai birokrat inovatif, peneliti, pengusaha, maupun agen sosial yang menggerakkan literasi fiskal masyarakat.
“Gelar yang kalian raih hari ini bukan sekadar pengakuan akademik, tetapi mandat untuk memberi kontribusi nyata. Jadilah alumni yang cerdas digital, teguh moral, kreatif ekonomi, dan peduli kemajuan daerah,” ujar Danial.
Wisuda Universitas Ichsan Gorontalo Utara diikuti ratusan lulusan dari berbagai program studi. Acara ini tidak hanya menjadi puncak akademik, tetapi juga simbol komitmen kampus dalam menyiapkan generasi siap bersaing di era digital.
