FOKUSNEWS, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan sejumlah insiden dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo Subianto, Sabtu (27/9/2025).
Pada periode Januari–Juli 2025, BGN mencatat 24 kasus dengan 2.391 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sementara Agustus–September 2025, terdapat tambahan 7.244 unit dengan 47 kasus. Hingga kini, total SPPG yang beroperasi mencapai 9.615 dan melayani sekitar 31 juta penerima manfaat.
“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,” ujar Dadan, Minggu (28/9/2025).
Ia menegaskan penyebab lain berasal dari kualitas bahan baku, kondisi air, dan pelanggaran SOP.
Presiden Prabowo menanggapi laporan itu dengan menekankan perbaikan tata kelola. Ia memerintahkan agar SPPG dilengkapi koki terlatih, rapid test makanan, filter air, serta CCTV pengawasan.
“Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (27/9/2025).
Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis membuat pemerintah menyiapkan evaluasi menyeluruh. Prabowo menegaskan tujuan MBG adalah memastikan anak-anak mendapat asupan gizi yang layak.